Berobat di kuala lumpur - Sindrom Susac adalah penyakit autoimun langka yang menyerang pembuluh darah kecil di otak, mata, dan telinga bagian dalam. Kondisi ini pertama kali ditemukan oleh Dr. John Susac pada tahun 1979 dan hingga kini masih menjadi tantangan dalam dunia medis. Sindrom ini menyebabkan gangguan neurologis, kehilangan pendengaran, serta gangguan penglihatan yang dapat mempengaruhi kualitas hidup penderitanya secara signifikan.
Penyebab dan Gejala Sindrom Susac
Sindrom Susac disebabkan oleh gangguan autoimun di mana sistem kekebalan tubuh menyerang pembuluh darah kecil di otak, retina, dan telinga bagian dalam. Akibatnya, terjadi penyumbatan aliran darah yang dapat menyebabkan berbagai komplikasi. Penyakit ini umumnya menyerang wanita muda berusia 20 hingga 40 tahun, meskipun bisa juga terjadi pada pria. Gejala utama sindrom Susac meliputi
Gangguan penglihatan – Pasien dapat mengalami penglihatan kabur, bintik hitam (scotoma), atau bahkan kehilangan penglihatan sebagian akibat penyumbatan arteri retina.
Kehilangan pendengaran – Penurunan kemampuan mendengar terjadi secara tiba-tiba dan biasanya bersifat permanen jika tidak segera ditangani.
Gangguan neurologis – Pasien bisa mengalami sakit kepala hebat, kebingungan, gangguan koordinasi, hingga perubahan perilaku seperti kesulitan berbicara atau kehilangan keseimbangan.
Diagnosis dan Pengobatan Sindrom Susac
Mengingat gejalanya yang kompleks, diagnosis Sindrom Susac sering kali memerlukan serangkaian pemeriksaan medis mendalam. Beberapa tes yang digunakan untuk menegakkan diagnosis meliputi:
MRI otak, untuk mendeteksi lesi kecil di korpus kalosum yang khas pada sindrom ini.
Pemeriksaan mata (fluorescein angiography), untuk melihat adanya penyumbatan pada pembuluh darah retina.
Tes pendengaran (audiometri), guna mengukur tingkat kehilangan pendengaran.
Pemeriksaan cairan serebrospinal (LCS), untuk melihat tanda-tanda peradangan di otak.
Pengobatan Sindrom Susac umumnya berfokus pada menekan aktivitas autoimun guna mencegah kerusakan lebih lanjut. Terapi yang biasa diberikan meliputi:
Kortikosteroid untuk mengurangi peradangan dan menekan sistem imun.
Obat imunosupresif seperti azathioprine atau mycophenolate mofetil guna mencegah sistem kekebalan menyerang pembuluh darah.
Plasmapheresis atau terapi imunoglobulin intravena (IVIG) untuk menghilangkan antibodi yang merusak pembuluh darah.
Terapi rehabilitasi seperti fisioterapi dan terapi wicara untuk membantu pasien yang mengalami gangguan neurologis berat.
Pentingnya Pengobatan di Rumah Sakit dengan Fasilitas Lengkap
Karena Sindrom Susac tergolong langka, diagnosis dan pengobatannya memerlukan tim medis berpengalaman serta fasilitas lengkap. Beberapa rumah sakit di Malaysia, seperti Island Hospital di Penang, memiliki dokter spesialis saraf yang ahli dalam menangani kasus kompleks seperti ini. Dokter seperti Dr. Lim Thien Thien atau Dr. Tan Kenny dikenal memiliki pengalaman luas dalam bidang neurologi dan dapat membantu pasien mendapatkan perawatan terbaik.
Jika Anda atau anggota keluarga mengalami gejala yang mengarah pada Sindrom Susac, segera konsultasikan dengan dokter spesialis untuk mendapatkan pengobatan terpercaya di Malaysia yang tepat. Untuk mempermudah proses pengaturan janji temu dengan dokter spesialis di Malaysia, Anda bisa menggunakan layanan Expediheal.com. Expediheal adalah platform yang membantu pasien menghubungkan diri dengan berbagai rumah sakit di Malaysia, sehingga lebih mudah mendapatkan akses medis terbaik tanpa kendala administratif yang rumit.
Sindrom Susac adalah penyakit saraf langka yang dapat berdampak serius pada penglihatan, pendengaran, dan fungsi otak. Karena gejalanya sering kali menyerupai kondisi neurologis lainnya, diagnosis dini sangat penting untuk mencegah komplikasi lebih lanjut. Pengobatan yang tepat dapat membantu meningkatkan kualitas hidup pasien, dan mendapatkan perawatan dari dokter spesialis di rumah sakit yang berpengalaman adalah langkah terbaik.