Perbedaan Stroke Iskemik dan Hemoragik pada Sistem Saraf

30 Nov 2024
Perbedaan Stroke Iskemik dan Hemoragik pada Sistem Saraf

Pengobatan Luar Negeri - Pernah denger istilah stroke? Penyakit ini bisa menyerang siapa saja, mulai dari lansia hingga orang dewasa yang kelihatannya sehat-sehat saja. Tapi, tahukah kamu kalau stroke itu ada beberapa jenis? Dua jenis yang paling umum adalah stroke iskemik dan stroke hemoragik. Nah, apa sih bedanya?

Stroke Iskemik Ketika Aliran Darah Tersumbat

Bayangin, otak kita itu ibarat mesin yang butuh bahan bakar berupa oksigen dan nutrisi yang dibawa oleh darah. Nah, stroke iskemik terjadi kalau ada “macet” di jalan darah ini. Alhasil, suplai darah ke otak jadi terhambat.

Apa Penyebabnya?

Trombosis (gumpalan darah lokal): Gumpalan darah terbentuk di pembuluh darah otak, biasanya karena plak lemak yang menumpuk.

Emboli: Gumpalan darah atau material lain dari bagian tubuh lain (biasanya dari jantung) tersangkut di pembuluh darah otak.

Aterosklerosis: Penumpukan lemak di dinding pembuluh darah bikin aliran darah jadi lambat atau berhenti total.

Gejala Stroke Iskemik

Kelemahan mendadak: Biasanya hanya di satu sisi tubuh, misalnya tangan atau kaki.

Kesulitan bicara: Mulut terasa kaku, atau kata-kata sulit dikeluarkan dengan jelas.

Gangguan penglihatan: Mata bisa buram, bahkan kadang melihat ganda.

Pusing atau sakit kepala: Sensasi seperti kehilangan keseimbangan tiba-tiba.

Stroke Hemoragik Ketika Pembuluh Darah Pecah

Kebalikannya dari stroke iskemik, stroke hemoragik adalah kondisi di mana pembuluh darah di otak pecah. Darah yang keluar kemudian memenuhi ruang otak, merusak jaringan, dan meningkatkan tekanan di dalam tengkorak.

Apa Penyebabnya?

Hipertensi kronis: Tekanan darah yang terus tinggi lama-lama bikin pembuluh darah melemah.

Aneurisma: Tonjolan abnormal pada pembuluh darah yang bisa pecah kapan saja.

Cedera kepala: Trauma berat di kepala sering kali memicu perdarahan.

Gangguan pembekuan darah: Kadang karena konsumsi obat pengencer darah atau kondisi medis tertentu.

Gejala Stroke Hemoragik

Sakit kepala hebat: Rasanya seperti kepala mau pecah, sering kali muncul tiba-tiba.

Mual dan muntah: Biasanya terjadi bersamaan dengan rasa pusing ekstrem.

Kejang: Tiba-tiba tubuh bergerak tanpa kontrol.

Penurunan kesadaran: Bisa pingsan, bahkan koma.

Mana yang Lebih Berbahaya?

Dua-duanya berbahaya dan nggak boleh dianggap remeh! Tapi, stroke hemoragik sering kali lebih mematikan karena perdarahan di otak bisa menyebabkan kerusakan yang cepat dan luas. Penanganannya juga lebih rumit, memerlukan operasi atau prosedur invasif lainnya.

Cara Mencegah Stroke: Mulai dari Diri Sendiri

Kabar baiknya, kamu bisa menurunkan risiko terkena stroke dengan beberapa langkah sederhana ini

Jaga tekanan darah: Hipertensi adalah faktor risiko utama, jadi penting untuk rutin cek tekanan darah.

Perhatikan makanan: Hindari makanan tinggi lemak jahat dan gula, perbanyak konsumsi buah, sayur, dan biji-bijian.

Olahraga: Minimal 30 menit setiap hari untuk menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah.

Jangan merokok: Rokok memperburuk kualitas pembuluh darahmu.

Kelola stres: Meditasi, yoga, atau sekadar jalan santai bisa membantu menurunkan tingkat stres.

Baca juga Tips Mencegah Penyakit Saraf di Usia Muda

Saat Stroke Butuh Penanganan Lebih

Kalau kamu atau orang terdekatmu mengalami stroke parah yang sulit ditangani di dalam negeri, jangan putus asa. Penang, Malaysia, bisa jadi pilihan untuk pengobatan yang lebih intensif.

Kenapa Penang?

Banyak rumah sakit bertaraf internasional dengan teknologi canggih.

Dokter spesialis saraf berpengalaman dalam menangani kasus stroke berat seperti Dr. Lim Thien Thien dan Dr. Tan Kenny.

Lingkungan medis yang mendukung proses pemulihan pasien dengan lebih cepat dan nyaman.

Jangan tunggu hingga terlambat! Konsultasikan kondisi kesehatanmu sekarang juga, dan cari opsi terbaik untuk kesembuhan. Penang siap jadi tempat pemulihan terbaik untuk kualitas hidup yang lebih baik.

Jaga kesehatan, cegah stroke sejak dini!