Pengobatan Terpercaya di Malaysia - Glaukoma adalah salah satu penyakit mata yang dapat menyebabkan kerusakan permanen pada saraf optik dan berujung pada kebutaan jika tidak ditangani dengan tepat. Penyakit ini sering kali berkembang tanpa gejala pada tahap awal, sehingga banyak penderita tidak menyadari bahwa mereka mengalaminya. Oleh karena itu, pemahaman mengenai jenis-jenis glaukoma dan risikonya sangat penting untuk deteksi dini dan pengobatan yang efektif.
Jenis-Jenis Glaukoma
Glaukoma dapat dibagi menjadi beberapa jenis utama berdasarkan penyebab dan mekanisme peningkatan tekanan dalam mata
1. Glaukoma Sudut Terbuka
Glaukoma sudut terbuka adalah jenis yang paling umum dan biasanya berkembang secara perlahan. Pada kondisi ini, sistem drainase mata (trabekular meshwork) mengalami penyumbatan parsial, sehingga cairan mata tidak dapat mengalir dengan baik. Akibatnya, tekanan intraokular meningkat secara perlahan dan merusak saraf optik.
2. Glaukoma Sudut Tertutup
Jenis ini terjadi ketika sudut antara iris dan kornea menjadi terlalu sempit, sehingga cairan mata tidak dapat mengalir keluar. Glaukoma sudut tertutup sering berkembang dengan cepat dan dapat menyebabkan gejala akut seperti nyeri mata, mual, dan penglihatan kabur. Kondisi ini memerlukan penanganan medis darurat.
3. Glaukoma Sekunder
Glaukoma sekunder adalah akibat dari kondisi medis lain, seperti cedera mata, peradangan, atau penggunaan obat tertentu, terutama steroid. Jenis ini dapat memengaruhi satu atau kedua mata, tergantung pada penyebabnya.
4. Glaukoma Kongenital
Jenis ini jarang terjadi dan biasanya menyerang bayi atau anak kecil. Glaukoma kongenital disebabkan oleh kelainan pada perkembangan sistem drainase mata sejak lahir. Gejalanya meliputi mata berair, kepekaan terhadap cahaya, dan pembesaran kornea.
5. Glaukoma Normal-Tension
Pada glaukoma jenis ini, kerusakan saraf optik terjadi meskipun tekanan intraokular berada dalam kisaran normal. Penyebab pasti dari jenis ini belum sepenuhnya dipahami, tetapi faktor-faktor seperti aliran darah yang buruk ke saraf optik diduga berperan.
Risiko Terkena Glaukoma
Beberapa faktor dapat meningkatkan risiko seseorang terkena glaukoma. Faktor-faktor tersebut meliputi
1. Usia
Risiko glaukoma meningkat seiring bertambahnya usia, terutama pada individu di atas 40 tahun.
2. Riwayat Keluarga
Jika ada anggota keluarga yang menderita glaukoma, risiko Anda juga meningkat karena faktor genetik.
3. Tekanan Intraokular Tinggi
Tekanan tinggi dalam mata adalah salah satu penyebab utama kerusakan saraf optik yang terkait dengan glaukoma.
4. Penyakit Mata Lainnya
Kondisi seperti miopia (rabun jauh) atau hipermetropia (rabun dekat) dapat meningkatkan risiko glaukoma.
5. Masalah Kesehatan Sistemik
Penyakit seperti diabetes, hipertensi, dan penyakit kardiovaskular dapat memengaruhi kesehatan mata dan meningkatkan risiko glaukoma.
6. Penggunaan Steroid Jangka Panjang
Obat-obatan steroid, baik dalam bentuk tetes mata, tablet, atau inhaler, dapat menyebabkan peningkatan tekanan intraokular.
Pentingnya Deteksi Dini dan Pengobatan
Deteksi dini glaukoma sangat penting untuk mencegah kerusakan permanen pada penglihatan. Pemeriksaan mata rutin yang meliputi pengukuran tekanan intraokular, pemeriksaan sudut mata, dan tes lapangan pandang dapat membantu mendeteksi penyakit ini pada tahap awal. Jika terdiagnosis, pengobatan seperti obat tetes mata, laser, atau operasi dapat digunakan untuk menurunkan tekanan intraokular dan mencegah kerusakan lebih lanjut.
Baca juga Apa Itu Glaukoma? Gejala, Penyebab, dan Cara Mengobatinya